LIke ^_^

WELCOME TO GALERY OF TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAWIT 18 ITSB

PERANAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM PENGOLAHAN SAWIT



Oleh: Muhammad Setyo Adtomi
NIM: 011.18.007
Kehidupan manusia memang tidak bisa lepas dari teknologi, hampir dalam aspek kehidupan manusia pada masa kini dikelilingi oleh teknologi yang dapat memudahkan segala pekerjaan manusia. Pada awal mula teknologi diciptakan dengan bertujuan untuk memudahkan segala urusan dan peketjaan manusia. Teknologi pada abad ini sangat berkembang dengan pesat, mulai dari teknologi otomotif, teknologi gadget dan digital dan teknologi mesin manufaktur.
Teknologi yang semakin berkembang membuat setiap perusahaan industry terus berinovasi dalam pengolahan material industry, khususnya dibidang kelapa sawit. Teknologi pada saat ini sangat menunjang dalam pengelolahan buah kelapa sawit untuk menjadi sebuah CPO (Cruel Palm Oil). Mesin-mesin pengolah untuk inovasi pabrik kelapa sawit teknologi terbarukan    umumnya lebih kepada unsur pengolah yang paling penting. Berikut dalah daftar mesin- mesin pengolah berikut ini.

1.      Cooking Pan (Pan Masak)
Cooking Pan (Pan Masak)  Untuk bahan baku yang berbasis buah tandan maka untuk mematangkan buah dikenal dengan pan masak TBS atau pemanasan dengan radiasi panas dengan temperatur 150°C. Pada temperature operasi 150°C dan tekanan 1 bar, buah sawit akan matang dalam waktu sekitar 45 menit. Proses pemasakan di teknologi menggunakan radiasi panas atau yang dikenali dengan heat radiation. Teknologi advance lebih efektif dan tandan kosong yang dihasilkan mempunyai kadar air kurang 10% dan langsung dapat digunakan sebagai bahan bakar incinerator yang menghasilkan radiasi panas dan juga menghasilkan produk bokar yang mempunyai nilai tinggi dikenali sebagai Pupuk Karbon Organik Aktif (PKOA). Bahan bakar pan masak  direncanakan akan memanfaatkan tandan kosong (tankos) hasil dari proses pan masak yang diumpankan dengan konveyor. Gas buang hasil pembakaran tankos, dihisap melalui hydrocyclone system dan menhasilkan produk asap cair yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yang digunakan untuk produk membasmi hama tanaman pertanian dan pekebunan.

2.      Thresher (Bantingan)
 Mesin ini dipakai untuk melepaskan biji sawit dari tandan setelah dikeluarkan dari pan masak. Thresher berupa silinder horizontal berlubang, dengan poros pemutar, berpenggerak motor. Setelah dipisah dari tandan, biji sawit selanjutnya diumpankan ke Incinerator cooking pan.

3.      Digester dan Screw Press Digester
dirancang sebesar 1 m3, berbentuk silinder dilengkapi agitator propeller, dengan kecepatan putaran 100 rpm, berfungsi untuk melumatkan daging buah.

4.      Purifier (Continuous Separation Tank/CST) 
Purifier adalah 5 buah tangki yang dipasang secara seri, dan masing masing dilengkapi dengan heating electric. Purifier dirancang cukup untuk menampung hasil proses selama 5 jam kerja (50 ton/pass dimana ada 10 pass proses).

5.      Biochar
Biochar adalah produk yang dihasilkan melalui proses carbonisasi di incinerator inovasi  baru  yangmana bahan bakunya adalah tandan kosong dan cangkang serta serat fiber. Pada proses incinerator menghasilkan panas melalui proses gasifikasi yang digunakan untuk memasak TBS dan menghasilkan tandan kosong yang sangat kering.

6.      Asap Cair 
Produk ini dihasilkan dari proses fisika dimana asap yang keluar dari incinerator dihisap oleh alat hydrocyclone dengan mengubahnya dari fase gas ke fase cair yang disebut produk asap cair. Proses ini yang menghilangkan polusi udara di pabrik sehingga pabrik sawit ini tidak menghasilkan asap tebal hitam yang selama ini terjadi.

7.      Listrik
Produk listrik dihasilkan melalui mesin generator dengan kapasitas 1 MW yang disusun berseri sebanyak 10 unit menggunakan bahan bakar dari minyak sawit mentah yang diproses menjadi “Solaris Oil” (pengganti biosolar) untuk digunakan sebagai bahan bakar minyak mesin diesel generator. Pabrik ini akan menjual listrik dengan kapasitas 7 MW ke PLN setempat (PT. PLN, 2015).

Dengan adanya teknologi, semua bahan yang tidak bermanfaat menjadi manfaat yang sangat baik dan memiliki nilai ekonomi tinggi yang menguntungkan suatu perusahaan industry, khusunya industry pengolahan kelapa sawit yang mana asap hitam tebal menjadi cairan asap yang berfungsi untuk membasmi hama tumbuhan dan mengurangi pencemaran udara.
 Kemudian teknologi listrik yang digunakan menggunakan teknologi Solaris Oil   (pengganti biosolar) yang berasal dari bahan bakar minyak kelapa sawit dan dari peranan teknologi dalam industry kelapa sawit perusahan jua dapat menjual lisitrik ke PLN. Dengan adanya peranan tekonologi ini maka setiap pekerjaan manusia yang dilakkukan menjadi lebih mudah dan bermanfaat.

                 



















No comments:

Powered by Blogger.